I'll destroy your mind We're Watching You ▲

About Me

Rabu, 30 Januari 2013

Aku dan Diammu

          Dalam balik jendela putih aku berdiri, melihatmu berjalan di sisi yang lain. Berjalan dengan tawa bebas tanpa beban, dengan mereka. Aku hanya memperhatikanmu, memperhatikanmu, dan memperhatikanmu. Dengan senyum yang tidak jelas asalnya dari mana. Semenit kemudian aku menyusulmu. Ke tempat kamu berjalan.

          Kemudian, kita bertemu. Aku ingin menyapamu, tapi aku takut kejaimanmu mengalahkan kepedulianmu. Aku terus berjalan. Terus memperhatikanmu, tentunya. Aku merasa tidak ingin meninggalkan tempat itu secepatnya. Lalu aku berhenti, sengaja menunggumu. Dengan mata lurus aku melihatmu. Dan kamu, hanya melirik. Aku ingin tau apakah sifat diammu itu benar atau sengaja dibuat-buat, ataukah kamu memang jaim? Entahlah. Aku letih melawan sifatmu itu.
          Sambil melihatmu, aku membatin. Tolong jangan pindah dari situ. Kamu boleh saja bergerak, tapi jangan pindah. Tolong jangan menghilang dari pandanganku. Kamu tau, saat pandanganku kosong akan kamu, aku merasa ada yang hilang. Dan sepi. Aku ingin terus melihatmu. Aku menyukai senyummu yang jarang namun mematikan itu. Berupa garis sedemikian rupa, sederhana, tapi detail.
          Taukah kamu, kapan sifat jaimmu itu menghilang? Hingga kamu berani untuk menyapaku duluan. Hingga kamu berani untuk senyum kepadaku. Sekian lama dalam keadaan seperti ini, aku lelah. Aku merasa lelah dengan sifat diammu yang kamu buat saat bertatap muka denganku. Aku ingin berkata, hey, bangunlah, ada saatnya kamu menyadari bahwa sifat jaimmu itu menyiksaku. 
          Hey, aku lelah dengan sifat misteriusmu. Bahkan karenanya, namamu tak bisa kusebut. Dan bahkan karenanya, kamu tak sadar telah bersalah mengambil hatiku secara paksa. Sifat mesteriusmu yang sebenarnya indah, justru menyiksa segalanya. Kamu bahkan tak peduli kalau ternyata aku memperhatikan sifatmu, itu karna sifat diammu.
          Aku mohon, hilangkanlah sifat diammu. Beginikah rasanya, mengagumi dirimu dan hanya dianggap tidak ada apa apa? Beginikah caramu memperlakukan pemujamu? Tidak memperdulikannya dan hanya menyanggupi sifat jaimmu yang sangat menyiksaku? Bangunlah! Ada orang disekitarmu! Pahamilah perasaan ku! Jangan kau turuti sifat misteriusmu yang sangat sangat menyiksaku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar