I'll destroy your mind We're Watching You ▲

About Me

Sabtu, 19 Januari 2013

Padahal, Tawamu Bukanlah Biola

          Hai :) Apakah kamu sudah sadar ?? Kurasa belum. Kurasa kamu tak pernah. Kurasa kamu tak menginginkannya. Coba bayangkan, ingin mengenalmu, diperhatikan olehmu, dan dekat denganmu, tapi semua tidak kamu lakukan. Berharap dengan perbandingan 1 : 100 itu menyakitkan, bukan ? Jangan pernah kau bertanya tentang gerimis yang menderas menjadi sebesar peluh hingga mengenai matamu. Mengenai matamu lalu menjadi air mata. Yang selalu keluar dan mengalir tanpa ada sebab. Dan kadang, keluar dan mengalir tanpa sadar, tanpa diinginkan. Kau datang seperti hujan. Manakala ia datang, sebentar, tanpa pamit, lalu tiba-tiba menghilang. Tanpa ada sisa bayangan. Bayangan yang padahal ada yang menginginkan tanpa kamu sadar. Tapi, aku merasa, mengapa dunia seakan akan menjadi dua? Seakan kata "satu" telah dihapuskan secara paksa. Dan diganti dengan kata "dua", atau "tiga".    
           Pernah kamu merasa?? Menunggu disayup rindu itu menyiksa. Bagaikan dipasung di belahan bambu yang sangat mengikat. Memaksaku keluar, tapi kekuatannya mengalahkan kekuatanku. Padahal, tawamu bukanlah bunyi biola. Yang menenangkan setiap jiwa dengan petikan beberapa senarnya. Dan, senyummu bukan senandung gitar. Yang membuat merinding tiap batin di setiap dentingannya. Tapi aku merasa berbeda. Karena tawamu adalah biola, dan senyummu adalah senandung gitar. Membuatku nyaman menikmatinya.
          Saat itu, saat aku melihatmu, aku ingin waktu menjadi beku. Menjadi tawananku untuk tak lari menghindar. Aku hanya ingin  melihatmu melakukan apa saja di saat itu. Dan taukah kamu, melihatmu saja aku sudah cukup tenang. Tapi matamu tidak memperdulikanku. Walau kadang sesekali melirik, tapi itu hanya sekedar lirikan, mungkin. Dan waktuku, akan kering tanpa hadirmu. Waktuku akan terasa berjalan sangat lambat karena tak ada instrumentalia yang mengalihkan pandanganku, dan mengisi rasa bosanku. Waktu macam itu, akan kehilangan rasanya karena telah kehilangan klise. Aku melihatmu. Aku memperhatikanmu. Karena, tawamu adalah biola yang mengindahkan segalanya .
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar