Buat kamu, yang aku kasihi
Aku mengenal cinta lewat kamu, bukan satu, tapi beribu, bahkan sejuta. Rasa ini nggak bisa menemukan kata kata, lebih sunyi dari rindu, lebih riuh dari sayang. Apa ya? mungkin 'cinta' lebih tepat. Kadang aku marah, kenapa mereka yang deket sama kamu. Kenapa mereka yang bisa ketawa bareng kamu. Dan, kenapa aku yang cuma bisa melihat kamu dari kejauhan. Dalam kata 'Kita' yang aku tulis, didalamnya ada 'Kamu'. Ya, 'Kamu dan Aku'. Mungkin, kamu nggak tau. Berawal dari kata 'Hai', langsung berakhir di 'Hati'. Aku merindukanmu cukup sederhana, tetapi begitu hebat. Kadang aku membatin, 'masih adakah waktumu buat ketawa bareng sama aku?". Dan lewat tulisan ini, aku menyuarakan suara batinku yang luka karena rindu. Menantimu dalam rindu seperti menghitung setiap detik waktu, yang di setiap detak detiknya menyuarakan kehampaan. Sebenarnya, aku ingin pergi. Tetapi aku nggak bisa, karena aku merasa ada sesuatu yang ketinggalan disini. Sesuatu yang hanya bisa kulihat dari jauh, menangisinya karena rindu. Dan aku cemburu, karena ada satu wanita yang deket sama kamu sekarang. Aku kenal wanita itu. Dan aku nggak tau gimana perasaanmu sama dia. Mungkin aku nggak pantes cemburu, karena udah ada hati lain yang sedang menunggu hatimu. Tapi, aku nggak tau. Rasa itu datang sendiri. Menyiksa hatiku dan mencabiknya hingga terluka dan berdarah. Saat ini, aku menunggumu. Masih terus menunggu. Aku senang masih bisa liat kamu, bertatap wajah sama kamu. Aku rasa, 'Rasa' ini hanya 'Nothing' buat kamu. Seperti dunia maya, yang penuh dengan kepalsuan. Emang, hatiku lagi teriris. Seperti ingin menangis, tetapi, air mataku tak mau keluar. Aku pikir, menulis tidak pernah membuatku bosan, karena setiap aku menulis, aku menulis tentang 'Kamu' didalamnya. Dan 'Kamu', tidak pernah tau tentang 'Rasa' ini. Yang datang tiba tiba, lalu menyiksa hatiku dengan penuh kekejian. Sadis. Meskipun dengan cara yang lembut tetapi sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar