Aku. Aku tak punya sesuatu yang benar-benar membangunkanku dari kejatuhan. Pikiranku terlalu penuh oleh masalah, hingga kebahagiaan seperti omong kosong yang membungkam waras. Dalam kesepian hati, aku mencoba untuk ters enyum, berusaha menyembunyikan guratan sedih di wajahku. Aku tahu menangis tak selesaikan segalanya, tapi dengan tangis yang aku sembunyikan, aku tetap temukan kekuatan. Kebahagiaanku hanya sebagai pelengkap yang kadang-kadang muncul sebagai bonus dalam perjalanan. Dalam tangisku, aku mencari ketegaran. Dalam keterpurukanku, aku mencari sandaran. Aku terbiasa sendiri, terbiasa melewati banyak jalan tanpa menggandeng tangan seseorang. Banyak orang datang dan pergi, mencintai kemudian menghakimi. Seperti hatimu yang menghakimi jiwaku. Aku lupa rasanya tersenyum, aku lupa rasanya menari dalam hujan, aku lupa rasanya dipeluk seseorang. Aku lupa segala bentuk kebahagiaan dan segala hal manis yang dirindukan banyak orang. Aku terlalu keras pada diriku sendiri, sementara dunia, yang hampir kugenggam tak kunjung melunak. Orang-orang di luar sana menganggap aku bahagia. Mereka menganggap aku tak pernah mengenal luka. Aku hanya goreskan senyum palsu dan membuat semuanya seakan baik-baik saja. Terasa indah, bahagia, menarik, tapi kosong. Hidupku yang sekarang. Hanya sepi, tak ada pelangi. Aku mengubah segalanya dalam diriku, karena kamu. Kamu adalah kekuatan yang mendorongku untuk terus menjadi lebih baik. Saat memikirkan kamu, selalu ada rasa sakit di dalam hati yang sulit dijelaskan. Setiap orang punya seseorang yang ia sembunyikan jauh sangat dalam di hatinya, kan? Memang, Cinta bisa menangkan segalanya, terutama rasa takut. Meskipun kesed ihan dan kebahagiaan datang dengan wujud berbeda, aku tetap sulit terbiasa. Kenapa kebahagiaan tak pernah menyentuhku lebih lama? Aku takut mengetahui kenyataan yang sebenarnya, bahwa kamu menempati ruang yang telah lama kosong itu - hatiku. Aku cuma pengen tau, pernahkan aku membuat degup jantungmu berdetak dengan cepat? Karna kamu selalu melakukan hal itu padaku !! Setiap orang tidak ingin perasaan cemburunya diketahui, makanya orang tersebut sering berkata "aku ga cemburu!". Dan orang itu adalah aku . Cintaku meruang dan mewaktu. Di belantara jarak aku menyeberang, di ruas panjang waktu aku menunggu. Kamu pemilik rindu yg tetap kugenggam, walau menyisakan pilu di ruas malam ketika sepi menusuk menghujam. Dan hanya pada rinai hujan malam aku titipkan rindu itu. Aku adalah pribadi yang pantang menangis, tp hanya karenamu aku bisa menangis dan semua itu karna aku cinta kamu. Kadang, mengatakan perasaan yang sebenarnya malah akan menyakiti orang lain. Dan akan terjadi sesuatu dan kamu tidak akan mengerti. Kamu emang selalu nggak mau ngerti. Dan aku pengen tau seberapa ngerti kamu tentang aku? Ngerti apa kamu tentang perasaanku? Dan aku nggak akan nanyain pertanyaan itu ke kamu, karena aku tau jawabannya pasti kosong. Aku nampak lelah namun tetap melawan arus, aku terlihat ketakutkan tapi tetap lakukan pertahanan. Pertahanan untuk tetap terlihat tegar di hadapmu, dan membuat semuanya seolah olah aku tidak menyimpan sesuatu untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar