Momen kemarin, terjadi lagi. Momen yang aku kira hanya terjadi sekali dalam setahun. Aku bertemu dengan kamu. Lagi. Dalam dekat. Setiap menitnya, aku leluasa melihat fisikmu duduk di depanku. Walaupun kadang ada yang menghadang. Tetapi aku masih bisa melihat nya dengan jelas.
Di keramaian yang biasa membuat pusing, aku memperhatikanmu. Keramaian itu seperti ruang kosong bagiku. Ruang kosong yang hanya berisi kamu. Tanpa orang lain. Tanpa benda lain. Mungkin, di ruangan itu hanya ada kau dan Malaikat yang sedang melindungimu. Tetapi yang terlihat hanya kamu. Entah mengapa, mungkin aku terlalu senang, sehingga tak memperdulikan sekitarku yang meracau tak karuan.
Di suatu tempat, tak terlalu besar. Memuat banyak orang dari kalangan manapun. Termasuk kamu dan aku. Yang membuat senyumku mengembang dengan sendirinya. Mungkin, ada orang yang mengira aku tak waras. Senyum sendiri dalam keramaian. Tapi aku merasa waras. Karena aku senyum bukan tanpa alasan. Aku mempunyai satu alasan mengaa aku tersenyum. Yaitu melihatmu.
Seperti biasanya, aku tak tau apa yang kau rasakan saat itu. Saat aku memperhatikanmu dengan lekat. Selekat-lekatnya. Aku tak tau apa kau merasa senang, ataupun sebaliknya. Yang aku tahu, kamu tidak sedang merasakan apa-apa. Bahkan, seringkali kau membalas tatapanku. Dengan tatapan kosong yang tak berisi apa-apa. Tetapi aku berharap, momen langkah ini terjadi setiap pagi saat aku memulai perjalananku ke suatu tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar